Tuesday 1 March 2016

Smart City Indonesia



Sebuah kota dikatakan Smart jika kota tersebut dapat mengetahui (sensing) keadaan kota di dalamnyal, memahami (understanding) keadaan tersebut lebih jauh, dan melakukan aksi (acting) terhadap permasalahan tersebut.

Tujuan dari adanya smart city adalah untuk membentuk suatu kota yang aman, nyaman bagi warganya serta memperkuat daya saing kota dalam hal perekonomian.

Sehingga dapat dijelaskan bahwa tujuan dari smart city adalah untuk menunjang kota di dalam dimensi sosial (keamanan), ekonomi (daya saing) dan lingkungan (kenyamanan). Atau lebih umum lagi berdasarkan United Nation, dapat dikatakan bahwa tujuan smart city adalah untuk membentuk kota yang Sustainable (ekonomi, sosial, lingkungan).

Konsep “smart city” atau kota cerdas kini mulai diterapkan di berbagai kota besar di Indonesia. Konsep ini merupakan impian bagi kota-kota di Indonesia karena diyakini bisa menyelesaikan berbagai masalah perkotaan seperti kemacetan, penumpukan sampah, dan keamanan warga kota. Konsep kota cerdas ini mengetengahkan sebuah tatanan kota yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat.

Beberapa kota besar di Indonesia yang sudah menerapkan konsep “smart city” ini antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Malang. Berikut beberapa hal terkait implementasi smart city di Indonesia baik itu dalam bentuk forum, inisiasi, gerakan, campaign, organisasi, dan lain sebagainya.

SmartCityID



SmartCityID merupakan sebuah inisiatif yang dibentuk oleh peneliti dan professional yang fokus di bidang Smart City sebagai platform (wadah) dan alat kolaborasi bagi berbagai pihak (industri, edukasi, pemerintah dan komunitas) untuk membantu kota memberikan pelayanan yang lebih baik kepada warganya.

Kami percaya bahwa dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, edukasi, industri, dan komunitas bisa menciptakan sebuah inovasi, produk, kreativitas, dan gagasan yang bermanfaat untuk bisa diterapkan pada kota-kota di Indonesia.

www.smartcityindonesia.org

Open Innovation Lab



Open Innovation Lab adalah suatu program untuk mengenal dan memahami kondisi permasalahan kota / komunitas dan memberikan solusi CERGAS (Cerdas dan Gegas) dalam menyelesaikan permasalahan perkotaan.

Open Innovation Lab merupakan jejaring atau hubungan dimana akademisi, komunitas, pemerintah dan industri melakukan penelitian secara bersama-sama terhadap permasalahan, perkembangan, pengetahuan dan pemahaman tentang kota.

www.openinnovationlab.org

Garuda Smart City Maturity Model



Garuda Smart City Maturity Model mengambil tiga aspek (economy, environment, social community) dari sustainability development sebagai cluster yang akan dimunculkan. Ketiga cluster tersebut ditambah dengan ICT.


Dalam konsep smart city, ICT dipandang sebagai enabler. Penggunaan ICT memungkinkan sebuah kota untuk memperbaiki kinerja ketiga aspek yang lain.

Model kematangan Smart City Indonesia mengidentifikasi dan menjelaskan 5 (lima) tahap kematangan, 3 (tiga)  key area  pengembangan dan 12 Sub Area berbasis ICT:

SMART ECONOMY
Smart Economy, Smart Education, Smart Tourism, Smart Resource and human resource.

SMART SOCIAL SOCIETY
Smart Security, Smart Health, Smart Public Service, Smart Transportation,
Smart Social Interaction.

SMART ENVIRONMENT
Smart Energy, Smart Environment, Smart Place

Thursday 31 December 2015

Menentukan Membuat Website atau Mobile Apps



Ketika harus menentukan apakah membangun sebuah website atau mobile app, pilihan terbaik adalah menyesuaikan dengan tujuan dari bisnis yang ingin dikembangkan, siapa yang menggunakan, dan bagaimana Anda mengharapkan mereka menggunakannya.

 

WEBSITE

Jika model bisnis yang dikembangkan adalah menyajikan informasi dan konten yang kaya kepada pengguna yang besar (online media), maka pilihan yang tepat adalah dengan membangun sebuah website. Anda juga dapat memanfaatkan fitur SEO (Search Engine Optimization) pada website untuk mengingkatkan traffic kunjungan ke website Anda. Dengan angka kunjungan yang besar, maka website Anda akan muncul pertama kali pada hasil pencarian search engine dimana pengguna sering menggunakannya untuk mendapatkan informasi.

 

MOBILE APPS

Jika Anda menghendaki sebuah model bisnis yang lebih interaktif dan personal terhadap pengguna, maka mobile apps menjadi pilihan utama. Setiap pengguna umumnya harus memiliki akses (login) account untuk dapat menggunakan aplikasi tersebut. Mobile apps dapat menggunakan fungsionalitas & resources smartphone secara lebih optimal (camera, GPS, contact, push notification, dll). Beberapa jenis kateogri mobile apps diantaranya social media, chatting, games, dll.


Sebagai informasi tambahan akan kebutuhan website dan mobile apps, gambar di bawah ini menampilkan statistik data aktivitas pengguna internet di Indonesia. Dari data tersebut dapat dilihat keseimbangan antara penggunaan website untuk membaca berita & informasi dengan penggunaa mobile apps untuk mengkases hal yang bersifat personal (email, social media, chatting, games).

Perbedaan Graphic Designer, Web Designer, UI Designer, UX Designer

 

Graphic Designer

Orang yang tugasnya mendesain pamflet, poster, brosur, buku dan media cetak lainnya. Mereka mengatur komposisi image, teks, font untuk menghasilkan suatu grafis yang bagus sebagai bentuk komunikasi visual antara pemilik pesan dan khalayak yang dituju. Aplikasi yang biasa dipakai diantaranya Photoshop, Illustrator, Corel Draw.Berkaitan dengan pekerjaan web, seorang graphic designer bisa saja membuat sebuat layout untuk halaman web lengkap, ada banner, menu, search box, content body, footer menggunakan Photoshop atau Illustrator. Namun untuk konversi menjadi halaman HTML dan implementasi CSS nya selanjutnya akan dikerjakan oleh web designer.

Web Designer

Mereka yang tugasnya membuat halaman web, membangun struktur halaman web tersebut menggunakan HTML dan CSS. Mengatur layoutnya, termasuk diantaranya letak menu, banner, teks, posisi konten. Menata link dan konten didalam suatu webste sehingga menjadi suatu website yang utuh. Tugas dari web designer termasuk memastikan website tampak bagus secara visual.

User Interface (UI) Designer

User Interface Designer memiliki pekerjaan yang tidak jauh berbeda dengan web designer, terkadang si designer sendiri atau tempat dimana dia bekerja menamakannya secara berbeda. Namun bila web designer hanya mengerjakan pekerjaan website saja, UI designer mencakup interface applikasi smart phone atau software interface. Secara umum penerapan yang dilakukan web designer pada halaman web dan interface designer pada interface aplikasi/software adalah sama.

User Experience (UX) Designer

Orang yang bertanggung jawab pada sisi experience (pengalaman) yang dialami oleh pengguna (user) pada saat mengakses suatu sistem. Sistem tersebut bisa website, aplikasi website, atau aplikasi smart phone. Sebagai contoh pada saat user mengakses website, apakah mereka akan mudah menggunakannya, apakah bermanfaat, efisien, tidak membingungkan. Pada saat user membeli suatu produk di situs e-commerce apakah prosedurnya mudah atau justru terlalu rumit. Pada saat user mengisi form cukup hanya beberapa langkah atau malah memakan waktu. Ini semua adalah beberapa contoh pekerjaan yang harus diselesaikan oleh UX designer. Tuntutan terkini terhadap suatu website adalah website yang berpusat pada user (user-centered design) bukan pada selera designernya atau kemauan dan selera pemilik.

Front End Developer

Orang yang bertanggung jawab pada website di sisi implementasi HTML, CSS dan Javascript. Mereka bekerja tidak atas tuntutan supaya web terlihat bagus, artistik secara visual tapi lebih ke sisi fungsionalnya. Bagaimana supaya user mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan, tool-tips yang informatif, slide banner promosi yang efektif, ini semua dalam implementasinya dilakukan oleh front end developer.


Source : www.tutorial-webdesign.com